Wisata Budaya Kota Probolinggo: Mei 2011
Selamat Membaca dan jangan lupa follow blog saya..hehehe ^_^ !!

Rabu, 04 Mei 2011

JARAN BODHAK

   Dalam terminologi bahasa Jawa “Jaran” berarti kuda dan “bodhak” (bahasa Jawa dialek Jawa Timur, khususnya wilayah Timur) berarti wadah, bentuk lain. Walaupun belum diketahui angka tahun yang pasti sejak kapan kesenian “Jaran Bodhak” ini mulai diciptakan dan dikenal oleh masyarakat Kota Probolinggo, namun dari beberapa sumber diketahui bahwa “Jaran Bodhak” diciptakan oleh orang-orang Kota Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan. Seni pertunjukkan yang populer di kalangan masyarakat Kota Probolinggo adalah “Jaran Kecak”, yakni kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam dialek lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan pakaian serta aksesoris lengkap. Pada masa kini (Kota Probolinggo masa kini) “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat Kota Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan mengarak hajatan Temanten Sunat.

Tari Glipang, Tarian Khas Probolinggo

Yaitu sebuah tari yang bersumber dari kesenian rakyat Probolinggo yang hidup tumbuh dan berkembang ditengah kehidupan rakyat dan tarian ini diiringi dengan musik tradisional yang dinamakan “Glipang”.
Tari Kiprah Glipang ini menggambarkan betapa gagah dan terampilnya para pemuda yang sedang berlatih olah keprajuritan. Perkumpulan Tari Kiprah Glipang yang terkenal berada di Desa Pendil – Banyuanyar hingga banyak orang berkeyakinan bahwa desa inilah tempat asal muasalnya kesenian ini.
Desa Pendil telah mempopulerkan kesenian ini sampai ke tempat-tempat lain diluar Probolinggo.

Tari Lengger di Kota Probolinggo


   Tari lengger yaitu: tarian yang terdapat di kecamatan mangunharjo. Tarian ini biasanya di iringi oleh musik tradisional. tari lengger di mulai pada jam 22.00-selesai. Tari ini juga harus di jaga agar kebudayaan Di kota Probolinggo ini tetap terjaga dengan baik dan utuh. Semua orang di Probolinggo pastinya akan mengenal tari ini. Siapapun bisa belajar tarian ini, tidak mengenal tua ataupun muda. Jika ingin melihat tarian ini tidak akan di kenakan biaya.dan jika hari sabtu malam minggu biasanya tarian ini berlangsung sampai jam 02.00,kecuali hari jum'at tarian ini libur.Tari Lengger di mainkan dengan alat-alat tradisional seperti:Bedug,Gong,Kenong,Gendang.Tari lengger ini bisa di sewa dengan acara apapun atau menyambut kedatangan orang dari luar kota dan bisa juga lagu nya di buat pantun.Tari lenggeran inilah kebudayaan probolinggo yang di ciptakan sejak dahulu

Kuda Kencak salah satu kesenian Kabupaten Probolinggo



Satu jenis kesenian yang paling unik dan menarik dari Probolinggo adalah tarian Kuda Kencak. Kata “kencak” sendiri berarti mengangkat kaki berulang kali. Satu gerakan indah dan jenaka yang dilakukan oleh kuda mengiringi irama bunyi-bunyian dari gamelan yang ditabuh oleh beberapa orang. Sang kuda diberi hiasan warna-warni. Seorang anak yang duduk dipunggungnya juga memakai pakaian yang tidak kurang gemerlapannya, diberi untaian bunga sekeliling kepalanya, dipayungi dengan payung berwarna serta diarak dan diperlakukan bagai pengantin.

Tradisi ini sebenarnya dilakukan dalam upacara mengkhitankan seorang anak. Tetapi perkembangan menunjukkan bahwa kebiasaan ini juga dilaksanakan sebagai penebus nazar atau niat seseorang.Misalnya saja seseorang akan mempagelarkan Kuda Kencak apabila anaknya sembuh dari sakit. Maka bila anaknya benar-benar telah sembuh, si anak akan menari bersama kuda kencak dan diarak beramai-ramai.

Setibanya dari arak-arakan tersebut, barulah diadakan pertunjukan sepenuhnya. Gamelan di tabuh dengan irama tertentu. Pengiringnya, biasanya disebut “Janis”, akan ikut pula menari dan membawakan kidung-kidung, sejenis pantun sindir menyindir dan dibawakan bersahut-sahutan. Dalam irama gamelan itulah kuda dengan kejenakaannya mengangguk-angguk, menggeleng-gelengkan kepala serta merentak-rentakkan kakinya sesuai dengan ritme bunyi-bunyian. Kini kuda kencak sering dipagelarkan untuk menyambut tamu-tamu agung atau tamu-tamu yang dihormati.